Friday 24 May 2013

FILSAFAT ILMU SEBUAH PENGANTAR POPULER


Bagian I
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
Da steh’ ich nun, ich armer Tor!
Und bin so klug als wie zuvor.
(Nah disinilah aku, si goblok yang malang!
Tak lebih bijak sebelumnya)
Faust
Ilmu dan Fisafat
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.
Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri, apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah cirri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu?
Karakteristik berfikir filsafat ada 3.
  1.  sifat menyeluruh.
  2. Sifat mendasar
  3. Sifat spekulatif
Filsafat: Peneratas Pengetahuan.
Disini berarti bahwa filsafat adalah langkah awal untuk mengetahui segala pengetahuan. Sekiranya kita sadar bahwa filsafat adalah marinir bukan pionir karena bukan pengetahuan yang bersifat merinci.
Bidang Telaah Filsafat.
Filsafat menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir dia mempermasalahkan hal-hal yang pokok, terjawab masalah yang satu diapun mulai merambah pertanyaan lain.
Cabang Cabang Filsafat
Epistimologi (Filsafat Pengetahuan), Etika (Filsafat Moral), Etestika (Filsafat Seni), Metafisika, Politik (Filsafat Pemerintahan), Filsafat Agama, Filsafat Ilmu, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hukum, Filsafat Sejarah Dan Filsafat Matematika.
Filsafat Ilmu
merupakan bagian dari epistimologi yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.
Kerangka Pengkajian Buku
Pada dasarnya buku ini mencoba membahas aspek ontologis, epistimologis dan aksiologis keilmuan sambil membandingkan dengan beberapa pengetahuan lain. Dalam kaitan-kaitan ini akan dikaji hakikat beberapa saran berpikir ilmiah yakni, bahasa, logika, matematika dan statistika. Setelah itu dibahas beberapa aspek yang berkaitan erat dengan kegiatan keilmuan seperti aspek moral, sosial, pendidikan dan kebudayaan. Akhirnya buku ini ditutup dengan pembahasan mengenai struktur penelitian dan penulisan ilmiah dengan harapan agar dapat membantu mereka yang berkarya dalam bidang keilmuan. 












Bagian II
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pilatus bertanya kepadanya,”Apakah kebenaran?”Johannes (18:38)
Penalaran adalah berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Dengan penalaran inilah manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap.
Penalaran adalah proses berfikir yang membuahkan pengetahuan.
Hakikat Penalaran.
Penalaran mempunyai ciri-ciri: proses berpikir logis dan analitis.
Logika
Didefinisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih. Cara penarikan kesimpulan yang sesuai dengan tujuan studi yang memusatkan diri pada penalaran ilmiah adalah logika induktif dan logika deduktif.
Sumber Pengetahuan
Pada dasarnya terdapat dua cara pokok bagi manusia mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu :
  1. Mendasarkan diri pada rasio atau disebut rasionalisme dan
  2. Mendasarkan diri pda pengalaman atau disebut empirisme
Namun masih terdapat cara lain yaitu intusi (pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu) dan wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia lewat perantara nabi-nabi yang diutusnya). Intuisi bersifat personal dan tidak dapat diramalkan.
Kriteria Kebenaran:
  1. 1.   Teori Koherensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya bila kita menganggap bahwa, “semua manusia pasti akan mati” adalah suatu pernyataan benar maka pernyataan bahwa, “si polan adalah seorang manusia dan si polan pasti akan mati” adalah benar pula karena kedua pernyataan kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama.
  1. 2.   Teori Korespondensi yang ditemukan oleh Bertrand Russell (1872-1970). Suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Misalnya jika seseorang mengatakan bahwa Ibukota Republik Indonesia adalah Jakarta maka pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang memang menjadi Ibukota Republik Indonesia.
  2. 3.   Teori Pragmatis dicetuskan oleh Charles S. Pierce (1839-1914). Suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.

Bagian III
ONTOLOGI: HAKIKAT APA YANG DIKAJI
Der Herr Gott wurfelt nicht!
(Tuhan tidak melempar dadu!)
Albert Einstein (1879-1955)
Metafisika
Metafisika adalah bidang telaah filsafati yang merupakan tempat brpijak dari setiap pemikiran filsafati termasuk pemikiran ilmiah. Diibaratkan pikiran adalah roket maka metafisika adalah peluncurannya.
Asumsi
Asumsi adalah anggapan yang berdasarkan dari pengetahuan yang telah ada.
Peluang
Peluang adalah kemungkinan-kemungkinan dalam suatu kejadian ataupun probabilitas.
Dalam mengembangkan asumsi harus diperhatikan beberapa hal.  Pertama, asumsi ini harus relevan dengan bidang dan tujuan pengkajian disiplin keilmuan. Kedua, asumsi ini harus disimpulkan dari “ keadaan sebagaimana adanya,” bukan “ bagaimana keadaan seharusnya”.

Batas-Batas Penjelajahan Ilmu
pengalaman manusia dan pengetahuan yang secara empiris telah diuji kebenarannya.
Cabang-Cabang Ilmu.
 Dua cabang utama ilmu yaitu:
  1. 1.   Filsafat alam yang kemudian menjadi ilmu-ilmu alam (the natural science)
  2. 2.   Filsafat moral yang kmudian menjadi ilmu-ilmu sosial (the social science)
Pengetahuan mencakup humaniora (seni, filsafat, agama, bahasa, dan sejarah) dan matematiaka









Bagian IV
EPISTIMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR
Kau tahu sendiri bagaimana metodeku, Watson. (Arthur Conan Doyle dalam The Crooked Man)
Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu. Pengetahuan merupakan khasanan kekayaan mental yang secara tak langsung memperkaya kehidupan manusia. Tiap jenis pengetahuan pada dasarnya menjawab jenis pertayaan tertentu yang diajukan. Setiap jenis pengetahuan mempunyai cirri-ciri spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana(epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
Metode Ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu, jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode illmiah. Proses kegiatan ilmiah :
  1. Perumusan Masalah ( dimulai ketika manusia mengamati sesuatu).
  2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat  antara berbagai faktor yang saling berkaitan dan membentuk kontelasi permasalahan.
  3. Perumusan hipotesis atau penjelasan sementara. Pada dasarnya disusun secara deduktif dengan mengambil premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya.
  4. Pengujian hipotesis dengan mengkonfrontasikannya dengan dunia yang nyata. Proses ini merupakan pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan.
  5. Penarikan kesimpulan. Merupakan penilaian apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.
Struktur Pengetahuan Ilmiah:
  1. 1.   Teori  merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Sebuah teori biasanya terdiri dari hukum-hukum.
  2. 2.   Hukum merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat.
  3. 3.   Prinsip dapat diartikan sebagai pernyataan yang berlaku secara umum bagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang mampu menjelaskan kejadian yang terjadi.
  4. 4.   Postulat yang merupakan asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya.








Bagian V
SARANA BERFIKIR ILMIAH
Burung beo tidak bisa menyanyi. Bicara, mungkin, Holler.
Tetapi sumpah setengah mati, mereka tidak bisa menyanyi…….
Truman Capote dalam In Cold Blood (New York : Signet, 1965), hlm.27.
Sarana Berfikir Ilmiah
Pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempelajari sarana berfikir ilmiah :
  1. Sarana ilmiah bukan merupakan ilmu dalam pengertian bahwa saran ilmiah itu merupakan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
  2. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk bisa memecahkan masalah sehari-hari.
Untuk dapat melakukan kegiatan berfikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa,logika, matematika, dan statistika.

Bahasa
Keunikan manusia bukan pada kemampuan berfikirnya tapi pada kemampuan berbahasanya. Tanpa bahasa, kegiata berfikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dapat dilakukan dan tak mungkin mengembangkan kebudayaan.
Bahasa bercirikan serangkaian bunyi dan merupakan lambang dimana rangkaian bunyi ini membentuk suara tertentu.
Proses komunikasi ilmiah harus bersifat jelas dan objektif.
Kekurangan bahasa pada hakikatnya terletak pada peraan bahasa itu sendiri yang bersifat multifungsi.
Matematika
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika memiliki sifat kuantitatif  yang bisa meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu.
Matematika pada garis besarnya merupakan pengetahuan yang disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif.
Aliran dalam filsafat matematika : logistik intuisionis, formalis


Statistika
Statistika memberikan cara untuk dapat menarik kesmpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang besangkutan.
Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan secara induktif berdasarka peluang.













No comments:

Post a Comment

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA