KATA PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Paragraf
Persuasi.
Dalam penulisan
makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu
Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami
yakni ibu norena yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari
akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha
semaksimal mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun
agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harap kami,
makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam
mengarungi masa depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
orang lain yang membacanya.
Arga Makmur,11 november 2011
penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar1
Daftar Isi2
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang3
1.2 Rumusan
Masalah3
1.3 Tujuan
Penulisan3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persuasi4
1. Pengertian4
2. Syarat-syarat4
3. Ciri-ciri persuasi4
4. Yang tergolong kedalam persuasi5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan12
Daftar Pustaka13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis
paragraf persuasi termasuk kegiatan mengarang. Hasil dari kegiatan mengarang
adalah berupa karangan. Karangan merupakan bentuk tulisan yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan menulis atau pengarang dalam kesatuan yang utuh.Untuk
menulis sesuatu hal yang menarik kita perlu berfikir. Sebuah paragraf yang
menarik,pertama kita harus apa itu paragraf. Paragraf merupakan sekelompok
kalimat yang mengandung beberapa informasi yang relevan tentang suatu ide.
Paragraf yang baik biasanya terpusat pada satu topik kalimat. Ketika kita
mempunyai petunjuk untuk mulai menulis, kita dapat menyelesaikan paragraf
tersebut dengan sukses. Sebuah kalimat topik akan membantu kita untuk memilih
informasi yang relevan.
Pada dasarnya
paragraf terdiri dari 3 bagian, yaitu perkenalan, isi dan kesimpulan. Pada
bagian perkenalan, sebuah paragraf akan secara langsung memaparkan sesuatu yang
menjadi tema atau topik paragraf tersebut. Dalam bagian ini masalah belum
sepenuhnya dipaparkan. Biasanya hanya secara global saja sebuah masalah itu
diperkenalkan. Kemudian pada bagian isi, tema paragraf tersebut mulai
memunculkan masalah utamanya, yang tadinya global kemudian mulai mengerucut.
Ide pokoknya mulai menampakkan klimaksnya. Dan yang terakhir merupakan bagian
kesimpulan. Bagian berisi suatu pemecahan dari masalah yang telah dipaparkan
pada bagian isi tadi. Di bagian ini pula diberikan suatu kesimpulan tentang
paparan yang sudah tertulis diatas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud kalimat
persuasif ?
2. Apa syarat-syarat membuat
kalimat persuasif ?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui semua tentang
kalimat persuasif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERSUASI
Karangan yang
berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang
meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan
hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak. Lazimnya berbentuk prosa.
1. Pengertian
Persuasi(menurut
Gorys Keraf) suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar
melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya
pidato) atau oelh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini
atau pada waktu yang akan datang.
2.
Syarat-syarat
a. Watak dan
kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya itu
kepada orang lain.
b. Kemampuan
pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang
diambilnya.
c. Diperlukan
bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.
3. Ciri-ciri
persuasi
a. Harus
menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
b. Bertolak
atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus
menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang
diajak berbicara/pembaca.
d. Harus
menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
e. Harus ada
fakta dan data secukupnya.
4. Yang
tergolong kedalam persuasi
a. Bentuk
pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat
terbuka.
b. Bentuk
tulisan berupa iklan dan selebaran.
c. Bentuk
elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet
Contoh :
Sehat Karna Air Putih
Buah hati kami,
Ananda Dany Rifky Firdaus (2,5 tahun), bisa dipanggil rifky. Ia lahir melalui
proses cesar. Sejak usia dua minggu, ia sering sakit-sakitan. Bilirubinnya
tinggi, mencapai 24,0, sehingga harus dirawat inap dirumah sakit. Untuk mengisi
kekurangan cairan tubuhnya, selama diopname itu, ia mesti minum susu formula.”
Saya sendiri hanya mampu memberi ASI sampai usianya 5 bulan. Setelah satu
minggu dirumah sakit dan satu bulan berobat jalan, bilirubinnya normal kembali
hingga 0,1,” kata ibunya.
Di usia 9 bulan
ia sakit lagi. Dokter mendiaknosis ia terkena infeksi saluran kencing.
Berulang-ulang ia harus menjalani tes urin. Untunglah dua bulan kemudian hasil
tes itu negatif , yang berarti kondisinya membaik.
Ketika usia
enam belas bulan ia kembali terkena infeksi saluran kencing, setiap kali hasil
tes urin positif, ia harus minum obat antibiotika, hingga lima kali tes urin.
Pada tes ke-6, syukurlah hasilnya sudah negatif. Saat tiga bulan kemudian ia
dites ulang hasilnya benar-benar negatif.
Selain itu, Rifky juga pernah diopname
selama satu minggu,karena pneumonia. Panas badannya meninggkat dan daya tahan
tubuhnya pun melemah. Menurut dokter ia kemungkinan tertular virus itu deirumah
sakit.
“Jangan pernah
membawa anak kerumah sakit, kecuali dalam keadaan sakit, karena disana terdapat
berjuta-juta virus dan kuman,” begitu pesan dokter. Pesan itu selalu saya
ingat, tapi tentu sulit menghindari Rifky dari rumah sakit karena ia juga
bolak-balik sakit.
Walaupun sering sakit, tubuh Rifky
tetap gemuk dan perkembangannya normal.”Kami tentu tak ingin ia terus-menerus
berurusan dengan obat, apalagi antibiotika. Karena itu kami berusaha keras
menjaga kesehatannya, salah satunya dengan memberinya banyak minuman air putih
dalam kemasan,” kata ibunya.
“Sudah hampir satu tahun ia terbiasa
minum air putih. Sekali minum ia bisa menghabiskan sebotol air berukuran 600
mililiter. Kalau malam-malam ia terbangun dari tidur, yang dimintai juga air
putih. Sejak doyan minum air putih, ia jarang sekali sakit. Mungkin air itu
telah mencuci racun tubuhnya. Ia sekarang makin aktif dan suka berenang. Kami
berharap ia selalu tumbuh sehat,” kata ibunya lagi.
(Widya Shinta W.S,31 tahun, ibu rumah
tangga, ibu satu anak , tinggal di Tangkerang)
Dalam uraian dibawah ini disajikan
macam-macam persuasi ditinjau dari medan pemakaiannya. Dari segi ini, karangan
persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi
politik
2. Persuasi
pendidikan
3. Persuasi
advertensi
4. Persuasi
propaganda
1. Persuasi
Politik
Sesuai dengan
namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering
menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan
bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita
kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan
eksposisi.
BILA SI MPR HANYA BAGI-BAGI KEKUASAAN
RENDRA DAN EEP SERUKAN PEMBANGKANGAN
Setiap orang
indonesia yang sadar hak-haknya haruslah siap melakukan gerakan pembanggkangan
warga negara. Itu perlu, terutama bila agenda nasional berupa Sidang Istimewa
(SI) MPR mendatang ini akhirnya hanya merupakan forum konstitusional bagi para
elit politik untuk berbagi kesuasaan antar mereka hingga melupakan kepentingan
umum masyarakat.
Dramawan W.S. Rendra
bersama pengamat politik Eep Saefullah Fatah disertai sejumlah praktisi ekonomi
dan seniman dengan lantang menyerukan itu dalam sebuah konfrensi pers di Kantor
Dewan Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis(19/7) siang.
Seruan agar
masyarakat melakukan pembanggkangan warga negara ini, kata Eep dan Rendra,
diungkap sebagai wujud keprihatinan mereka sebagai warga negara atas terjadinya
arus utama politik dan ekonomi yang terus menerus menempatkan rakyat sebagai
korbannya.
Pembangkangan
warga negara diperlukan, demikian argumen Eep terutama bila proses transisi ke
arah demokrasi sudah menjadi makin elitis dan mengarah pada pembajakan
demokrasi oleh kekuatan maupun pikiran yang berpihak pada otoritarianisme.
Menurut Eep,
hal inilah yang kini membayangi proses transisi yang tengah bergulir di negara
ini, terutama jika menyaksikan si MPR yang kini telah dipersiapkan tak lebih
sebagai arena pertaruhan politik kanak-kanak. Perhelatan mahal ini dibuat demi
upaya bisa melakukan pergantian kekuaasan. “Sementara agenda mendasar yang
perlu dikerjakan bisa membuat rakyat bisa keluar dari krisis ekonomi yang
mencekik dan krisis politik yang memuakkan, justru diabaikan”, jelas Eep.
Lebih
menyedihkan lagi,tambahnya,ketika arus politik dan ekonomi yang telah
menempatkan rakyat sebagai korbannya ini seolah-olah hanya dilawan oleh
pembangkangan militer dan polisi. Citra yang terbangun oleh pemberitaan pers
bahkan telah menempatkan parlemen-parlemen seolah-olah sebagai pahlawan yang
ingin melawan arus itu.”Padahal, sesungguhnya jutru DPR-lah yang telah ikut
mengalirkannya,” ujar mahasiswa Ohaio State University,AS ini.
W.S Rendra
menambahkan, gerakan ini jauh dari sikap anarkis. Gerakan ini ibarat sebuah
obat mujarap yang mampu mengobati kelesuan jiwa agar mampu merebut masa depan
yang baik. Karena itu, ia berpendapat perlu dibangun konsolidasi antar sesama
warga negara dan aturan-aturan main yang demokratis. “Dari perspektif
kebudayaan, situasi sekarang ini menjadi tidak menentu akibat tidak adanya
aturan-aturan yang benar. Apalagi rakyat sering dianggap sebagai massa bukan
lagi insan manusia yang juga warga negara”, jelas tokoh pendiri Bengkel Teater
ini berapi-api.
Penggiat seni,
Edi Haryono, yang membaca naskah “Seruan bagi Gerakan Pembangkitan Warga
Negara”, menyebutkan, proses sosial, ekonomi, dan politik sekarang ini berjalan
ditengah ketiadaan aturan main bernegara yang demokratis telah membiarkan
tatanan hidup bernegara dikelola dipolitika dan ekonomi telah membiarkan
tatanan hidup bernegara dikelola di atas aturan main yang compang-camping,
tidak utuh dan belum demokratis.
(Kompas,26
Juli 2001)
2. Persuasi
Pendidikan
Persuasi
pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan
dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya,
bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat
berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator
pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan
konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana
pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan
persuasi pendidikan.
KERAPIAN BERBAHASA BERKOLERASI DENGAN
KECERMATAN PENALARAN
Keterampilan
berbahasa perlu diposisikan berbanding sejajar dengan kerapian berbahasa.
Artinya, kepiawaian berbahasa seseorang harus didukung bahkan ditentukan oleh
kerapian atau keapikan bahasa yang digunakannya.
“Mengenai hal
ini ada pandangan yang menyebutkan bahwa kerapian berbahasa sangat berkorelasi
dengan kecermatan penalaran,” kata Dr. Hasan Alwi, mantan kepala pusat bahasa,
di sela-sela seminar nasional XI Bahasa dan Sastra indonesia, di Denpasar
(Bali) yang berlangsung 10-12 juli 2001.
Menurut Hasan
Alwi, pemakaian bahasa yang rapi dan dilandasi oleh penalaran yang cermat
merupakan syarat mutlak dalam keterampilan berbahasa. Dua hal ini sekaligus
akan sangat membantu kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Akan tetapi,
kenyataan menunjukkan perpaduan ideal itu masih jauh dari harapan. Hal ini
terlihat dari penggunaan bahasa indonesia-baik tulis maupun lisan- dikalangan
masyarakat indonesia yang masih terkesan sembrono, serta mengabaikan
prinsip-prinsip dasar bahasa indonesia yang baik dan benar. “Jika ditinjau dari
segi kerapian bahasa dan kecermatan bernalar, mutu pemakaian bahasa indonesia
yang dihasilkan itu sering sekali membuat para pakar dan pengamat bahasa
berkecil hati”. Kata Hasan Alwi.
(Kompas,
10 Juli 2001)
3. Persuasi
Advertensi/Iklan
Persuasi iklan
dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau
bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau
pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang
atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur
komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai
konsumen. Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang
panjang.
Persuasi iklan
yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli
barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai
persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk
membeli barang yang diiklankan.
Contoh persuasi
iklan:
Arnold Palmer
dewasa ini menggebrak dunia usaha dengan kehebatan yang sama dalam permainan
golf. Ia penuh keyakinan, gigih dan berani dalam mengambil resiko. Namun dengan
perhitungan yang matang.Palmer melibatkan diri dalam belasan kegiatan usaha di
seluruh dunia, yang membuatnya seringkali terbang untuk berbagai pertemuan dan
mengemudikan sendiri pesawat jet pribadinya.Satu dari kegiatan-kegiatan yang
paling penting adalah merancang desain dan lanskap padang-padang golf. The Chun
Shan yang menjadi padang golf baru pertama di cina sejak tahun 1930-an adalah
salah satu contoh yang luar biasa. Di samping itu, nama Arnold Palmer pada
pakaian golf, golf clubs, jasa carter angkutan udara, pembangunan
real estate, dan banyak lagi.
Di balik senyum
yang telah menjadi tokoh televisi. Palmer merupakan seorang pengusaha sukses
yang selalu memberikan perhatian sampai ke detail.Palmer tetap merupakan nama
yang diperhitungkan di padang golf yang mampu mempesona penonton maupun pemain
handal yang dihadapinya.Menjaga ketetapan waktu jelas merupakan tugas yang amat
penting. Ia mempercayakan pada jam tangan emas Rolex Oyster Day-date.”Bagi saya
golf sudah merupakan bagian dari jiwa. Perasaan yang sama kuatnya juga saya
alami dengan Rolex, Rolex menjalankan tugasnya dengan sempurna!”Suatu pujian
yang berharga dari orang yang sangat menghargai ketepatan waktu.
(Intisari)
4. Persuasi
Propaganda
Objek yang
disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan
persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu,
dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat
sesuatu.
Persuasi
propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa
informasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau
pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang
seseorang yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan
pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi
tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh
persuasi propaganda. Perhatikan kutipan karangan persuasi propaganda dibawah
ini.
Perilaku menyampah
Di kota-kota
besar, setiap orang mencari kemudahan dalam hidup. Kebiasaan makan, misalnya,
di kota besar, restoran fast food cenderung menggunakan kemasan yang
terbuat dari plastik atau stirofoam yang sekali pakai langsung buang.
Kemasan kue dahulu menggunakan daun pisang yang bisa membusuk, sekarang
cenderung menggunakan plastik. Semua itu kebiasaan impor yang bukan budaya
indonesia. Budaya indonesia menggunakan kemasan daun pisang atau daun
jati.Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan
menangani sampah plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi
bagaimana menghindari seminim mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan
konsumen yang bisa menekan produsen mengurangi bahan-bahan yang makin menambah
volume sampah.
Semaksimal mungkin semua orang harus
mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang kemudian akan menjadi sampah yang
tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli makanan dan minuman yang
menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau kalaupun terpaksa
membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya.
Rasanya tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan
hidup ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persuasi merupakan Karangan yang berisi
ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang
meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan
hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak.
Karangan persuasi dibagi menjadi empat
macam, yaitu :
1. Persuasi
politik
2. Persuasi
pendidikan
3. Persuasi
advertensi
4. Persuasi
propaganda
Yang semuanya
sudah mempunyai contohnya masing-masing yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
Daftar Pustaka
Aveling,Harry.2002.Rumah Sastra Indonesia.Magelang:Indonesiatera.
Finoza, Lamudin.2006.komposisi bahasa indonesia.jakarta:Diksi
Insan Mulia.
Sahid Warsanto, Ichsan.Dkk.2004.Kaji Latih Bahasa Dan
Sastra Indonesia.Jakarta:Bumi aksara
No comments:
Post a Comment
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA